Wednesday, September 21, 2016

Tugas 3



AKTIVITAS MANUSIA DALAM EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM DI BUMI

A.      Sumber Daya Alam di Dunia
a.       Irak
Sumber daya terbesar Irak adalah minyak. Saat ini Irak memiliki 115 miliar barel cadangan. Hal ini menyumbang hampir 9% dari total dunia. Meskipun memiliki banyak cadangan, pemanfaatannya masih belum optimal karena perbedaan politik antara pemerintah pusat dan Kurdistan mengenai kepemilikan minyak. Irak juga memiliki salah satu cadangan terbesar batuan fosfat di dunia, bernilai lebih dari $ 1,1 triliun.
b.      Brasil
Cadangan emas dan uranium yang dimiliki Brasil cukup besar. Perusahaan ini juga memiliki 17% pasokan bijih besi dunia. Sumber daya alam yang lainnya adalah kayu. Negara ini memiliki 12,3% dari pasokan kayu dunia senilai $ 17450000000000. Penemuan yang relatif baru adalah Brasil memiliki cadangan garam mentah mencapai 44 miliar barel, yang akan mendorong Brasil menempati daftar atas.
c.       Amerika Serikat
AS memiliki 31,2% cadangan batubara di dunia senilai $ 30000000000000. AS juga memiliki 750 juta hektar hutan yang bernilai hampir $ 11000000000000. Kayu dan batu bara bernilai sekitar 89% dari total nilai sumber daya alam negara itu. AS juga di lima negara secara global untuk tembaga, emas dan gas alam.

B.       Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, yang memunculkan deretan gunung api di Indonesia. Deretan gunung api akan membentuk tanah yang subur dan dapat mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan bahan galian. Selain itu Indonesia juga memiliki laut yang luas (2/3 bagian) dan garis pantai yang sangat panjang. Sebagai negara maritim yang dikelilingi oleh dua samudera, yaitu Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik yang menyebabkan banyaknya keanekaragaman hayati.
Sumber daya alam di Indonesia bisa kita kelompokan menjadi dua, yaitu:
a.       Sumber Daya Alam (SDA) Hayati
Merupakan SDA yang berasal dari mahluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
1.      SDA Hewani
Kuswata Kartawinata dan Anthony J. Whitten (1991) mencatat, meskipun hanya meliputi sekitar 1,3 persen dari luas daratan Bumi, tidak ada satu negeri pun selain Indonesia yang mempunyai begitu banyak mamalia  yaitu, mencapai 479 jenis atau seperdelapan dari jumlah yang ada di dunia. Satu dari enam burung, amfibi, reptile dunia terdapat di Indonesia.
2.      SDA Tumbuhan
Persebaran flora di Indonesia terbagi atas tiga, yaitu:
a)      Wilayah Barat
Meliputi pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Kalimantan, dan pulau Bali. Jenis flora yang ada diketiga pulau tersebut seperti bunga Raflesia Arnoldi yang di temukan di Sumatera di jawa lebih di kenal dengan bunga Sluweg tapi ukuranya lebih kecil di banding yang di sumatera. Dan di Kaimantan juga ada tumbuhan seperti kantong semar dan kayu meranti.
b)      Wilayah Tengah
meliputi kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi. Di wilayah ini jenis hutanya seragam atau homogen di dominasi satu tumbuhan saja. Nusa Tenggara memiliki curah hujan yang sedikit sehingga banyak di jumpai bentang alam sabana dan stepa. Jenis tumbuhan yang ada di hutan bagian tengah ini seperti pinus, cemara, dan pohon palma.
c)      Wilayah Timur
mencakup pulau Maluku dan Papua. Flora khas timur ini adalah pohon matoa (sejenis rambutan dari Papua). Flora disini memiliki kesamaan dengan yang ada di Australia.
b.      Sumber Daya Alam Tambang
1.      Minyak Bumi dan Gas (Migas)
Merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan.
2.      Batu Bara
Cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar.
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
3.      Emas
Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas antara lain ditambang di daerah Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
4.      Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
5.      Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
C.       Eksplorasi dan Eksploitasi SDA di Indonesia dan Permasalahannya
a.       Eksploitasi SDA di Indonesia
Eksploitasi adalah upaya atau tindakan penguasaan dan penguasaan untuk mengeruk dan menguras potensi sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia(tenaga kerja murah). Keadaan Indonesia sebagai negara berkembang  telah mendorong penyelenggara pemerintahan memanfaatkan keberadaan sumber daya alam yang melimpah, dengan harapan terjadinya percepatan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat, dan terjaganya stabilitas ekonomi secara nasional.
Ketika mesin ekonomi  kapitalisme berputar cepat di Indonesia melakukan eksploitasi SDA, maka ketika itulah mencuat geliat perambahan SDA dari keberadaan mega-mega proyek industri skala besar diberbagai bidang. Tidak heran dari ujung paling barat Wilayah Indonesia sampai paling timur, kini telah di eksploitasi secara membabi buta, wilayah Sumatera dirubah menjadi ladang minyak, gas, dan sawit. Kalimantan untuk tambang batu bara dan mineral. Hal serupa juga terjadi di pulau Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya.
b.      Masalah Lingkungan
Ketika kapitalisme dan komoditasasi SDA dan hutan yang ternyata menyebabkan suatu krisis hubungan antara manusia dan SDA. Pola hubungan eksploitatif oleh kekuatan capital dalam pengolahan SDA dan hutan investasi belum menunjukkan dorongan terhadap rasa keadilan dan berkelanjutannya bagi rakyat banyak.
Eksploitasi juga sangat berdampak kepada penghancuran dan pemusnahan spesies dan keaneragaman hayati perusahaan-perusahaan seperti perusahaan pertambangan dan penerbangan kayu merupakan kegiatan kegiatan manusia yang paling merusak menurut lingkungan hidup, seraya memainkan peran penting bagi musnahnya dengan cepat hutan-hutan yang tumbuhnya lambat serta rawa-rawa. Hilangnya habitat-habitat yang kerap kali tidak dapat digantikan itu sedang menguras gudang keaneragaman hayati dunia.



Referensi:


Saturday, September 17, 2016

Biodata Bumi



Bumi merupakan satu-satunya dari delapan planet di galaksi Bima Sakti yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Planet ketiga terdekat dari matahari ini juga sering dikenal dengan planet biru. Hal itu disebabkan karena 70% bumi terdiri dari air. Sebagai penghuni bumi, kita harus mengetahui hal-hal detail mengenai bumi. Apa sajakah itu?
Nama
Bumi (earth)
Alias
Planet biru
Usia
4,54 miliar tahun
Luas permukaan
510.072.000 km2
Luas daratan (29,2%)
148.940.000 km2
Luas lautan (70,8%)
361.132.000 km2
Volume
1,08321 x 1012 km3
Massa
5,97219×1024 kg
Jari-jari rata-rata
6.371,0 km
Jari-jari khatulistiwa
6.378,1 km
Jari-jari kutub
6.356,8 km


Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi (diakses pada 16/09/2016)

Wednesday, September 14, 2016

Tugas 2



BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI PENGHUNI BUMI (Bagian 2)

E.       Manusia dan Negara
Manusia berasal dari kata “mens” dalam bahasa Latin yang berarti berakal budi. Sedangkan menurut KBBI, manusia berarti makhluk yang berakal budi yang mampu menguasai makhluk lain.
Sedangkan negara menurut KBBI adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Setiap manusia pasti memiliki negara tempatnya tinggal. Ia berhak untuk menentukan kewarganegaraannya sendiri.

F.       Perkembangan Penduduk di Dunia
Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia. Pertama, jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, jaman ketika manusia mengembangkan usaha pertanian tetap. Ketiga, jaman mulainya era industrialisasi pada pertengahan abad ke-17 sesudah Masehi. Jaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industri dan semakin berkembangnya kota sebagai tempat pemukiman manusia (Tomlinson, 1965).
Perkembangan jumlah penduduk dunia juga berkaitan dengan angka kematian, kelahiran, dan migrasi. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan yang terakhir 2010.
Thompson dan Lewis (1978) membagi periode perkembangan penduduk dunia ke dalam lima periode, yaitu:
a.       Periode 1650-1800, ditandai dengan pengembangan teknik-teknik pertanian, pendirian pabrik dalam tahap awal, pengembangan sarana transportasi dan perhubungan, dan kestabilan politik yang terjadi di dunia. Penduduk dunia pada akhir periode ini diperkirakan sebanyak 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4% per tahun.
b.      Periode 1800-1850, pertumbuhan penduduk antarnegara mulai bervariasi. Negara-negara di Eropa umumnya bertambah sekitar 33,3% per tahun. Dalam periode ini hal yang penting adalah kesadaran untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk.
c.       Periode 1850-1900, sudah banyaknya negara yang melakukan sensus penduduk. Kemajuan teknologi juga mendorong peningkatan produktivitas manusia dari segi ekonomi, sosial, dan politik.
d.      Periode 1900-1930, dipengaruhi oleh Perang Dunia I yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas akibat perang, penyakit, atau keadaan ekonomi yang memburuk. Variasi pertumbuhan penduduk antarnegara pada umumnya disebabkan oleh perbedaan tingkat kematian.
e.       Periode 1930-sekarang, merupakan periode ledakan penduduk dunia yang cukup besar, terutama setelah Perang Dunia II. Pelayanan kesehatan sudah meningkat dan banyaknya penemuan-penemuan teknologi modern yang meningkatkan kualitas hidup.

G.      Persebaran Penduduk di Dunia
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
a.       Persebaran Penduduk Berdasarkan Geografis, merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
b.      Persebaran Penduduk Berdasarkan Administrasi Pemerintahan, merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.

H.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk
a.       Fertilitas (Kelahiran)
Merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
b.      Mortalitas (Kematian)
Merupakan keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
c.       Migrasi
Merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara.


I.         Proyeksi dan Prediksi Penduduk Masa Datang
Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi).
Jadi penggunaan proyeksi penduduk dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan:
a.       Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.
b.      Perencanaan yang tujuannya untuk merubah tren penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
Estimasi penduduk adalah penaksiran atau perkiraan penduduk, biasanya tentang jumlahnya pada waktu tertentu. Menurut Swanson dan Siegel (2004), estimasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu estimasi antarsensus (intercensal estimate), estimasi pascasensus (post-censal estimate), dan proyeksi. Jadi, proyeksi penduduk merupakan bagian dari estimasi penduduk. Proyeksi penduduk menggunakan metode yang lebih rinci dibanding metode estimasi lainnya, karena memperhitungkan perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk kurun waktu tertentu sehingga menghasilkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:
a.       Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin;
b.      Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk;
c.       Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi pada periode proyeksi tersebut.

Referensi:
Mantra, Ida Bagoes. 2013. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.