BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI PENGHUNI BUMI
A. Sejarah Bumi
Bumi merupakan satu-satunya
planet yang ditempati oleh manusia. Terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang
lalu dengan berbagai macam teori yang menjelaskan bagaimana bumi itu terbentuk.
Diantaranya adalah Teori Big Bang, Nebula, dan Pasang-Surut. Menurut teori Big
Bang, bumi terbentuk akibat ledakan besar gumpalan kabut yang kemudian membentuk galaksi, salah satunya
yaitu Bima Sakti. Bagian-bagian dari ledakan tersebut mengalami kondensasi yang
menggumpal dan memadat.
Dalam tahapan perkembangannya,
bumi mengalami pembentukan perlapisan struktur yang dibedakan dengan massa
materialnya. Material yang massanya berat akan tenggelam, sedangkan yang ringan
akan mengapung. Perkembangan bumi ini dijelaskan oleh beberapa teori, salah
satunya yaitu Continental Drift Theory atau
Teori Apungan Benua. Dalam teori ini, Alfred Wegener mengemukakan bahwa dulunya
bumi ini hanya terdiri dari satu daratan besar (Pangea) dan satu samudera (Thalassa).
Namun, akibat pergerakan tektonik, Pangea
terpecah menjadi daratan yang lebih kecil.
B. Asal-Usul Manusia
1.
Menurut Teori Darwin
Charles Darwin, seorang ilmuwan
asal Inggris yang mencetuskan teori evolusi manusia. Ia mengatakan bahwa
manusia sebenarnya berasal dari monyet yang berevolusi dalam jangka waktu lama
hingga menjadi manusia purba dan manusia purba tersebut berevolusi lagi menjadi
manusia modern seperti kita ini. Semua evolusi tersebut memakan jangka waktu
yang sangat lama. Ini adalah teori yang melambangkan pengetahuan di mata para
ilmuwan.
2.
Menurut Islam
Al-quran menyatakan dengan tegas
bahawa manusia diciptakan dari tanah dengan berbagai istilah seperti debu
(Surah Ali Imran: 59), tanah kering dan lumpur hitam (Surah Al-hijr: 28), tanah
liat (Surah Ashshafat: 11), sari pati tanah (Surah Al-shad: 71) dan sebagainya.
Semasa penciptaan Adam, Allah telah berfirman bahawa “Jadilah,maka jadilah ia”
(Surah Ali Imran: 59).
Ada tiga
tahapan asal-usul manusia.
·
Kejadian
dan Asal-usul Manusia Pertama
Merupakan proses penciptaan Adam diawali
oleh pembentukan fisik dengan membuatnya langsung dari tanah yang kering yang
kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut sesuai
dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah
menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bagian bumi,
maka anak cucu Adampun seperti itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang
mudah (lembut) dan kasar dan sebagainya.”
·
Kejadian
dan Asal-usul Manusia Kedua
Merupakan proses penciptaan Siti Hawa. Keterangan
tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut: “Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang
satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.”
·
Kejadian
dan Asal-usul Manusia Ketiga
Merupakan proses kejadian seluruh umat
keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa. Hal itu dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun
: 12-14 berikut ini: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik."
(QS. Al Mu’minuun : 12-14).
C. Manusia Dan Kebudayaan Serta Faktor Yang
Mempengaruhinya
1.
Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna. Tidak seperti makhluk lain yang hanya memiliki
insting dan hawa nafsu, manusia dilengkapi dengan akal serta pikiran. Dengan adanya
akal serta pikiran, manusia mampu mengetahui mana yang baik dan buruk untuk
kehidupannya, dan mampu bergaul dengan manusia lainnya. Karena pada hakekatnya
manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
2.
Kebudayaan
Menurut KBBI, kebudayaan berasal dari
kata ‘budaya’ yang artinya pikiran, akal budi, dan adat-istiadat. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan
belahan utara akan berbeda dengan
budaya di bumi belahan selatan. Namun, karena adanya interaksi manusia di
berbagai belahan bumi, perlahan-lahan budaya-budaya tersebut akan masuk ke
tempat diluar tempat asalnya.
Menurut “Dr. H. Th. Fischer” dalam bukunya Pengantar
Antropologi ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kebudayaan, yaitu :
a.
Faktor Kitaran (lingkungan hidup, geografis
mileu) faktor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan suatu corak
budaya sekelompok masyarakat;
b.
Faktor Induk Bangsa, ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk
bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan Barat
berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok masyarakat
mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan Barat
umumnya tingkat caucasoit dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain,
yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan pandangan Timur berpendapat
bahwa peran induk bukan sebagai faktor yang lebih dulu lahir dan cukup tinggi
pada saat bangsa barat masih “tidur dalam kegelapan. Hal itu lebih jelas ketika
dalam abad XX, bangsa Jepang yang dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa
Barat; dan
c.
Faktor Saling Kontak Antar Bangsa, yaitu hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat sarana
perhubungan yang makin sempurna menyebabkan satu bangsa mudah berhubungan
dengan bangsa lain.
D. Aktivitas Manusia Dalam Ruang
Manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan
tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau
statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Contohnya saja
pada zaman dahulu manusia hidup dengan cara nomaden
atau berpindah-pindah. Untuk menghidupi dirinya, manusia bekerja dengan berburu
atau meramu. Hal itu dilakukan karena manusia masih ketergantungan dengan alam.
Sekarang ini, mayoritas masyarakat sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya tanpa ketergantungan dengan alam lagi. Jika dilihat dari tahapannya,
terdapat 5 tahapan kegiatan ekonomi masyarakat, yaitu: berburu dan meramu,
pastoral atau menggembala, bertani, pra industri, dan pertanian modern serta
industi maju.
Dalam kehidupannya, manusia juga memerlukan sarana dan prasarana yang
akan memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan. Contohnya: pelayanan publik.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bumi
(diakses pada 07/09/2016)
http://www.softilmu.com/2014/01/sejarah-terbentuknya-bumi.html
(diakses pada 07/09/2016)
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/asal-usul-manusia-menurut-agama-islam.html
(diakses pada 07/09/2016)
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
(diakses pada 05/09/2016)
http://suwardilubis.blogspot.co.id/2016/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
(diakses pada 07/09/2016)
https://bhianjavanica.wordpress.com/2014/11/19/manusia-hidup-dalam-ruang-waktu-perubahan-dan-keberlanjutan/
(diakses pada 05/09/2016)
No comments:
Post a Comment