Wednesday, September 14, 2016

Tugas 2



BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI PENGHUNI BUMI (Bagian 2)

E.       Manusia dan Negara
Manusia berasal dari kata “mens” dalam bahasa Latin yang berarti berakal budi. Sedangkan menurut KBBI, manusia berarti makhluk yang berakal budi yang mampu menguasai makhluk lain.
Sedangkan negara menurut KBBI adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Setiap manusia pasti memiliki negara tempatnya tinggal. Ia berhak untuk menentukan kewarganegaraannya sendiri.

F.       Perkembangan Penduduk di Dunia
Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia. Pertama, jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, jaman ketika manusia mengembangkan usaha pertanian tetap. Ketiga, jaman mulainya era industrialisasi pada pertengahan abad ke-17 sesudah Masehi. Jaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industri dan semakin berkembangnya kota sebagai tempat pemukiman manusia (Tomlinson, 1965).
Perkembangan jumlah penduduk dunia juga berkaitan dengan angka kematian, kelahiran, dan migrasi. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan yang terakhir 2010.
Thompson dan Lewis (1978) membagi periode perkembangan penduduk dunia ke dalam lima periode, yaitu:
a.       Periode 1650-1800, ditandai dengan pengembangan teknik-teknik pertanian, pendirian pabrik dalam tahap awal, pengembangan sarana transportasi dan perhubungan, dan kestabilan politik yang terjadi di dunia. Penduduk dunia pada akhir periode ini diperkirakan sebanyak 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4% per tahun.
b.      Periode 1800-1850, pertumbuhan penduduk antarnegara mulai bervariasi. Negara-negara di Eropa umumnya bertambah sekitar 33,3% per tahun. Dalam periode ini hal yang penting adalah kesadaran untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk.
c.       Periode 1850-1900, sudah banyaknya negara yang melakukan sensus penduduk. Kemajuan teknologi juga mendorong peningkatan produktivitas manusia dari segi ekonomi, sosial, dan politik.
d.      Periode 1900-1930, dipengaruhi oleh Perang Dunia I yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas akibat perang, penyakit, atau keadaan ekonomi yang memburuk. Variasi pertumbuhan penduduk antarnegara pada umumnya disebabkan oleh perbedaan tingkat kematian.
e.       Periode 1930-sekarang, merupakan periode ledakan penduduk dunia yang cukup besar, terutama setelah Perang Dunia II. Pelayanan kesehatan sudah meningkat dan banyaknya penemuan-penemuan teknologi modern yang meningkatkan kualitas hidup.

G.      Persebaran Penduduk di Dunia
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
a.       Persebaran Penduduk Berdasarkan Geografis, merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
b.      Persebaran Penduduk Berdasarkan Administrasi Pemerintahan, merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.

H.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk
a.       Fertilitas (Kelahiran)
Merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
b.      Mortalitas (Kematian)
Merupakan keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
c.       Migrasi
Merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara.


I.         Proyeksi dan Prediksi Penduduk Masa Datang
Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi).
Jadi penggunaan proyeksi penduduk dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan:
a.       Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.
b.      Perencanaan yang tujuannya untuk merubah tren penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
Estimasi penduduk adalah penaksiran atau perkiraan penduduk, biasanya tentang jumlahnya pada waktu tertentu. Menurut Swanson dan Siegel (2004), estimasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu estimasi antarsensus (intercensal estimate), estimasi pascasensus (post-censal estimate), dan proyeksi. Jadi, proyeksi penduduk merupakan bagian dari estimasi penduduk. Proyeksi penduduk menggunakan metode yang lebih rinci dibanding metode estimasi lainnya, karena memperhitungkan perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk kurun waktu tertentu sehingga menghasilkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:
a.       Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin;
b.      Besar dan perkembangan angka kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk;
c.       Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi pada periode proyeksi tersebut.

Referensi:
Mantra, Ida Bagoes. 2013. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

No comments:

Post a Comment