BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI PENGHUNI BUMI (Bagian 2)
E.
Manusia
dan Negara
Manusia
berasal dari kata “mens” dalam bahasa
Latin yang berarti berakal budi. Sedangkan menurut KBBI, manusia berarti
makhluk yang berakal budi yang mampu menguasai makhluk lain.
Sedangkan
negara menurut KBBI adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Setiap manusia pasti memiliki
negara tempatnya tinggal. Ia berhak untuk menentukan kewarganegaraannya
sendiri.
F.
Perkembangan
Penduduk di Dunia
Perkembangan jumlah penduduk dunia
sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dengan alam
sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia. Pertama, jaman ketika manusia mulai
mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, jaman ketika manusia mengembangkan usaha pertanian tetap. Ketiga, jaman mulainya era
industrialisasi pada pertengahan abad ke-17 sesudah Masehi. Jaman ini ditandai
dengan tumbuhnya pusat-pusat industri dan semakin berkembangnya kota sebagai
tempat pemukiman manusia (Tomlinson, 1965).
Perkembangan jumlah
penduduk dunia juga berkaitan dengan angka kematian, kelahiran, dan migrasi. Jumlah
penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei
penduduk. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan
waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Jumlah
penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya
terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah
Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan yang terakhir 2010.
Thompson
dan Lewis (1978) membagi periode perkembangan penduduk dunia ke dalam lima
periode, yaitu:
a. Periode
1650-1800, ditandai dengan pengembangan teknik-teknik
pertanian, pendirian pabrik dalam tahap awal, pengembangan sarana transportasi
dan perhubungan, dan kestabilan politik yang terjadi di dunia. Penduduk dunia
pada akhir periode ini diperkirakan sebanyak 900 juta jiwa dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 0,4% per tahun.
b. Periode
1800-1850, pertumbuhan penduduk antarnegara mulai bervariasi. Negara-negara
di Eropa umumnya bertambah sekitar 33,3% per tahun. Dalam periode ini hal yang
penting adalah kesadaran untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk.
c. Periode
1850-1900, sudah banyaknya negara yang melakukan sensus
penduduk. Kemajuan teknologi juga mendorong peningkatan produktivitas manusia
dari segi ekonomi, sosial, dan politik.
d. Periode
1900-1930, dipengaruhi oleh Perang Dunia I yang mengakibatkan
tingginya angka mortalitas akibat perang, penyakit, atau keadaan ekonomi yang
memburuk. Variasi pertumbuhan penduduk antarnegara pada umumnya disebabkan oleh
perbedaan tingkat kematian.
e. Periode
1930-sekarang, merupakan periode ledakan penduduk
dunia yang cukup besar, terutama setelah Perang Dunia II. Pelayanan kesehatan
sudah meningkat dan banyaknya penemuan-penemuan teknologi modern yang
meningkatkan kualitas hidup.
G.
Persebaran
Penduduk di Dunia
Persebaran penduduk secara umum
adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi
menjadi dua:
a. Persebaran Penduduk
Berdasarkan Geografis, merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas
alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
b. Persebaran Penduduk
Berdasarkan Administrasi Pemerintahan, merupakan karakteristik penduduk
menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
H.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk
a. Fertilitas
(Kelahiran)
Merupakan hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas
ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang
sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut
peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
b.
Mortalitas (Kematian)
Merupakan keadaan
menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara
lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya,
perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya
untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan
evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
c.
Migrasi
Merupakan perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara.
I.
Proyeksi
dan Prediksi Penduduk Masa Datang
Proyeksi
pada dasarnya merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu
kejadian (nilai dari suatu variabel) untuk waktu yang akan datang. Proyeksi
penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan
ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan
penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi).
Jadi
penggunaan proyeksi penduduk dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan:
a. Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa
sebagai response terhadap penduduk yang sudah diproyeksi tersebut.
b.
Perencanaan yang
tujuannya untuk merubah tren penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial
dan ekonomi.
Estimasi penduduk
adalah penaksiran atau perkiraan penduduk, biasanya tentang jumlahnya pada
waktu tertentu. Menurut Swanson dan Siegel (2004), estimasi terbagi menjadi
tiga jenis, yaitu estimasi antarsensus (intercensal estimate), estimasi
pascasensus (post-censal estimate), dan proyeksi. Jadi, proyeksi penduduk
merupakan bagian dari estimasi penduduk. Proyeksi penduduk menggunakan metode
yang lebih rinci dibanding metode estimasi lainnya, karena memperhitungkan
perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk kurun waktu tertentu
sehingga menghasilkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
Data dasar yang
diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan
jenis kelamin;
b. Besar dan perkembangan angka kelahiran,
kematian, dan migrasi penduduk;
c. Tabel kematian yang sesuai dengan
perkembangan komponen demografi pada periode proyeksi tersebut.
Referensi:
Mantra,
Ida Bagoes. 2013. Demografi Umum. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
http://farahcamilla.blogspot.co.id/2015/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhiperkemba.html
(diakses pada 13/09/2016)
http://melaticanti.blogspot.co.id/2013/11/proyeksi-penduduk.html
(diakses pada 14/09/2016)
No comments:
Post a Comment