Saturday, August 27, 2016

Introducing Me

Hallo,

Perkenalkan, saya Tivani Monic Sandria. Memiliki nama belakang Sandria sering membuat orang menyangka bahwa saya seorang laki-laki. Padahal, saya adalah perempuan tulen yang terlahir dari pasangan Saidina Ali dan Nuraini Agus pada tanggal 24 Agustus 1996. Ketika ditanya perihal asal-usul nama tersebut, ayah saya mengatakan bahwa nama tersebut dirangkai menyerupai nama orang Barat sana. Tujuannya agar bisa berbaur dengan mudah apabila saya mengunjungi negara-negara Barat tersebut. Wow, saya hanya bisa mengaminkan doa tersebut dan berusaha agar kelak bisa mengunjungi negara-negara itu.

Lahir dan tumbuh besar di Kota Solok membuat saya berangan-angan untuk merantau ke daerah lain. Sebelumnya, saya menamatkan pendidikan di SDN 04 IX Korong, SMPN 1 Kota Solok, dan SMAN 1 Kota Solok. Sempat memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa, namun tidak mendapat izin dari orangtua.  Hingga akhirnya saya merantau ke daerah yang dekat saja, sekitar 60km ke arah barat Sumatera, yaitu Kota Padang.

Saat ini saya sedang melanjutkan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Masuk pada tahun 2014 menjadikan saya mahasiswa tahun ketiga yang sebentar lagi akan memasuki dunia skripsi. Berbicara tentang skripsi, pastilah akan berujung dengan mendapatkan gelar sarjana yang kemudian akan dirayakan dengan bunga dan toga. 

Bagi saya, gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) merupakan puncak dari segala perjuangan di bangku kuliah. Saya menetapkan target untuk diwisuda pada tahun 2018. Oleh karena itu, saya harus berusaha keras agar lulus semua mata kuliah di setiap semester. Tidak sekedar lulus mata kuliah, tetapi saya juga harus memahami materi yang telah dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan.

Setelah mendapatkan gelar sarjana, saya memiliki keinginan untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah ke luar negeri. Saya sering browsing mengenai full scholarship yang disediakan bagi mahasiswa yang akan melanjutkan studi untuk Masters Degree. Umumnya, persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri adalah mampu berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan adanya sertifikat TOEFL atau IELTS. Oleh karena itu, semenjak SMA saya selalu menyempatkan diri untuk mempelajari Grammar, Tenses, dan Idiom dalam Bahasa Inggris.

Memiliki harapan yang besar tidak salah, bukan? Apalagi jika diiringi dengan usaha dan doa, bukan tidak mungkin harapan itu akan terwujud. Sudah saatnya mengganti kata Impossible dengan I'm Possible. Semangat!!!